DUNIA BLOG 888 kali ini akan membahas perihal Bounce rate blog dan beberapa permasalahan yang ada di sekitarnya. Aku akui terus terang bahwa pengetahuan tentang Bounce rate ini baru saja aku dapatkan, dan untuk lebih mudah mengingatnya, maka aku tuliskan kembali dalam artikel ini agar dapat setiap saat aku baca kembali. Pembahasan tentang Blounce rate blog ini tentu saja berdasarkan pengamatan pribadi aku ditambah dengan beberapa referensi dari Google analytics maupun kupasan dari sahabat-sahabat blogger lainnya.
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu tentang apa sebenarnya Bounce rate itu. Berikut ini adalah sebuah definisi Bounce rate yang diberikan oleh Google analytics, sebagai berikut :
Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia menjadi (kira-kira) seperti ini :
Dari uraian tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa disain blog yang memadai serta mengutamakan sisi users friendly menjadi tolok ukur utama terjadinya Bounce rate ini.
Berkaitan dengan masalah disain blog, hal terpenting yang juga ikut menyumbang tingginya prosentase Bounce rate ini adalah berkaitan dengan lamanya waktu loading sebuah blog atau website. Tentu saja blog atau website yang lama proses loadingnya akan menjadi tidak populer bila dibandingkan dengan blog atau website yang lebih cepat proses loadingnya.
Dari mana kita dapat mengetahui informasi tentang Bounce rate blog yang kita miliki ? Sebenarnya ada banyak situs yang menyediakan fasilitas ini, namun yang paling populer adalah dengan mempergunakan Google analytics atau Alexa.com. Berikut ini contoh tampilan informasi yang disampaikan oleh keduanya.
Hal berikutnya yang perlu untuk kita ketahui adalah : Bagaimana cara menghitung prosentase Bounce rate itu sendiri ? Apa kegunaan atau manfaat dari informasi data prosentase Bounce rate itu ? Perhatikan gambar di bawah ini.
Bounce rate dihitung berdasarkan total jumlah pengunjung (visitor) yang datang hanya pada satu halaman tertentu dibagi dengan total jumlah halaman yang ada dalam sebuah blog, misalnya total pengunjung blog (yang hanya membuka satu halaman) sebesar 70 orang dan jumlah total halaman (artikel atau postingan blog) sebanyak 100 halaman, maka Bounce ratenya adalah : 70/100 = 0.7 = 70%. Semakin kecil prosentase Bounce rate ini maka akan semakin bagus kualitas blog atau website tersebut.
Berapa prosentase Bounce rate yang ideal untuk sebuah blog ? Saya dalam hal ini belum dapat memberikan jawaban secara pasti, karena relatif sifatnya. Ada seorang sahabat blogger yang memberikan batasan prosentase Bounce rate yang baik adalah berkisar pada angka 70% ke bawah. Namun informasi ini masih perlu ditelusuri validitasnya. Secara pribadi saya kurang setuju dengan pendapat tersebut. Karena apa ? Angka 70% ini masih terlalu tinggi menurut pandangan saya tentunya, artinya apa, prosentase Bounce rate yang 70% ini dapat dianalogikan dengan 70% visitor yang datang (dari keseluruhan jumlah visitor) hanya sudi untuk membuka satu halaman postingan saja, dengan demikian artikel-artikel lainnya menjadi kurang menarik untuk dibuka (dibaca). Dengan tingginya prosentase Bounce rate ini, secara tidak langsung menunjukkan tingkat kualitas yang kurang baik pada blog yang kita miliki, karena para visitor hanya suka membuka satu halaman tertentu dan tidak ingin mengunjungi halaman atau postingan-postingan blog yang lainnya. Tentu saja hal ini berpengaruh terhadap pageviews blog, semakin tinggi prosentase Bounce rate berarti akan semakin kecil angka pageviews blog tersebut. Betul nggak sih hipotesa aku ini .... ?
Untuk dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap perihal Bounce rate ini, anda dapat menyaksikan video tutorial berikut ini :
Selanjutnya, pada akhir pembahasan artikel ini saya akan sampaikan beberapa metode yang dapat anda pergunakan untuk menurunkan tingginya prosentase Bounce rate ini, sebagai berikut :
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu tentang apa sebenarnya Bounce rate itu. Berikut ini adalah sebuah definisi Bounce rate yang diberikan oleh Google analytics, sebagai berikut :
Bounce rate is the percentage of visits that go only one page before exiting a site.
There are a number of factors that contribute to your bounce rate. For example, visitors might leave your site from the entrance page if there are site design or usability issues. Alternatively, visitors might also leave the site after viewing a single page if they've found the information they need on that one page, and had no need or interest in visiting other pages.
Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia menjadi (kira-kira) seperti ini :
Bounce rate adalah nilai prosentase visitor yang hanya membuka satu halaman postingan blog sebelum ia pergi meninggalkan blog tersebut.
Banyak faktor yang ikut berkontribusi terhadap tingginya prosentase bounce rate ini, contohnya : disain blog/template blog yang kurang bermanfaat (dalam kacamata pandang sang visitor tentunya), kemungkinannya sang visitor akan meninggalkan blog/situs tersebut setelah menemukan informasi yang dicarinya pada satu halaman tertentu dan merasa tidak tertarik untuk membuka halaman-halaman yang lainnya.
Dari uraian tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa disain blog yang memadai serta mengutamakan sisi users friendly menjadi tolok ukur utama terjadinya Bounce rate ini.
Berkaitan dengan masalah disain blog, hal terpenting yang juga ikut menyumbang tingginya prosentase Bounce rate ini adalah berkaitan dengan lamanya waktu loading sebuah blog atau website. Tentu saja blog atau website yang lama proses loadingnya akan menjadi tidak populer bila dibandingkan dengan blog atau website yang lebih cepat proses loadingnya.
Dari mana kita dapat mengetahui informasi tentang Bounce rate blog yang kita miliki ? Sebenarnya ada banyak situs yang menyediakan fasilitas ini, namun yang paling populer adalah dengan mempergunakan Google analytics atau Alexa.com. Berikut ini contoh tampilan informasi yang disampaikan oleh keduanya.
Hal berikutnya yang perlu untuk kita ketahui adalah : Bagaimana cara menghitung prosentase Bounce rate itu sendiri ? Apa kegunaan atau manfaat dari informasi data prosentase Bounce rate itu ? Perhatikan gambar di bawah ini.
Bounce rate dihitung berdasarkan total jumlah pengunjung (visitor) yang datang hanya pada satu halaman tertentu dibagi dengan total jumlah halaman yang ada dalam sebuah blog, misalnya total pengunjung blog (yang hanya membuka satu halaman) sebesar 70 orang dan jumlah total halaman (artikel atau postingan blog) sebanyak 100 halaman, maka Bounce ratenya adalah : 70/100 = 0.7 = 70%. Semakin kecil prosentase Bounce rate ini maka akan semakin bagus kualitas blog atau website tersebut.
Berapa prosentase Bounce rate yang ideal untuk sebuah blog ? Saya dalam hal ini belum dapat memberikan jawaban secara pasti, karena relatif sifatnya. Ada seorang sahabat blogger yang memberikan batasan prosentase Bounce rate yang baik adalah berkisar pada angka 70% ke bawah. Namun informasi ini masih perlu ditelusuri validitasnya. Secara pribadi saya kurang setuju dengan pendapat tersebut. Karena apa ? Angka 70% ini masih terlalu tinggi menurut pandangan saya tentunya, artinya apa, prosentase Bounce rate yang 70% ini dapat dianalogikan dengan 70% visitor yang datang (dari keseluruhan jumlah visitor) hanya sudi untuk membuka satu halaman postingan saja, dengan demikian artikel-artikel lainnya menjadi kurang menarik untuk dibuka (dibaca). Dengan tingginya prosentase Bounce rate ini, secara tidak langsung menunjukkan tingkat kualitas yang kurang baik pada blog yang kita miliki, karena para visitor hanya suka membuka satu halaman tertentu dan tidak ingin mengunjungi halaman atau postingan-postingan blog yang lainnya. Tentu saja hal ini berpengaruh terhadap pageviews blog, semakin tinggi prosentase Bounce rate berarti akan semakin kecil angka pageviews blog tersebut. Betul nggak sih hipotesa aku ini .... ?
Untuk dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap perihal Bounce rate ini, anda dapat menyaksikan video tutorial berikut ini :
Selanjutnya, pada akhir pembahasan artikel ini saya akan sampaikan beberapa metode yang dapat anda pergunakan untuk menurunkan tingginya prosentase Bounce rate ini, sebagai berikut :
- Disain ulang tampilan blog anda agar menjadi lebih menarik serta dapat memberikan kesan pertama terhadap setiap visitor blog anda. Dalam hal ini perlu diingat beberapa hal yaitu : kurangi tampilan-tampilan iklan yang tidak terlalu mendukung eksistensi blog anda, sedapat mungkin jangan mempergunakan menu pop-up, karena hal ini juga cukup menjengkelkan.
- Tuliskan artikel-artikel yang original dan berkualitas serta dibutuhkan banyak orang (relatif sifatnya), maksimalkan penggunaan internal link di dalamnya (jangan terlalu over), maksimalkan fungsi related-post, gunakan script target='_blank' untuk setiap link yang ada, kurangi jumlah link keluar (ke halaman blog/website orang lain) yang tidak terlalu penting, dorong para visitor untuk meninggalkan jejak dalam bentuk komentar (karena dengan demikian halaman blog yang ada akan terrbuka lebih lama).
- Percepat proses loading blog yang anda miliki, dalam hal ini anda dapat mempergunakan template blog yang SEO friendly dan menjurus ke arah responsive template blogger, hindari pemakaian text java script yang terlalu banyak pada halaman homepage blog.
- Pergunakan menu navigasi blog yang memadai, sebagai contohnya adalah : tampilkan navigasi daftar halaman (sitemap), tampilkan widget popular-post, maksimalkan fungsi widget recent-comments.
- Pergunakanlah fasilitas read-more pada halaman homepage blog anda, dalam kaitannya dengan faktor ini anda dapat menambahkan widget carousel-slider (sepanjang hal ini memang dibutuhkan) tentang postingan-postingan terbaru blog anda, sebagai alternatifnya anda dapat mempergunakan menu content-slider atau mempergunakan navigasi Headlines News.
- Sumber tulisan: http://caragampang21.blogspot.com/2013/07/bounce-rate-blog-dan-permasalahan-di.html